Pindah Rumah? Pilih Waktu yang Tepat Menurut Weton, Feng Shui, dan Islam

Featured Image

Metode Perhitungan Tanggal Terbaik untuk Pindah Rumah

Pindah rumah bukanlah keputusan yang bisa dilakukan sembarangan. Bagi sebagian orang, memilih waktu yang tepat untuk pindah rumah memiliki makna penting, terutama dalam konteks kepercayaan dan keberkahan. Ada beberapa metode yang digunakan untuk menentukan hari atau tanggal terbaik agar rumah baru dapat membawa rezeki dan keberuntungan bagi penghuninya. Berikut tiga metode utama yang bisa digunakan.

1. Perhitungan Berdasarkan Weton Kelahiran

Salah satu metode yang populer adalah perhitungan berdasarkan weton kelahiran. Metode ini tidak hanya digunakan untuk menentukan waktu pindah rumah, tetapi juga bisa menjadi acuan untuk mengetahui arah rezeki. Cara menghitungnya adalah dengan menjumlahkan angka neptu dari nama hari dan nama pasaran.

Contoh: Jika seseorang lahir di hari Kamis Wage, maka jumlah neptu hari Kamis (8) ditambah neptu pasaran Wage (4) akan menghasilkan total 12. Dengan demikian, tanggal 12 bisa menjadi pilihan ideal untuk pindah. Namun, jika sudah memiliki pasangan, perlu dilakukan perhitungan tambahan dengan menjumlahkan weton keduanya.

Untuk memastikan hasil yang lebih akurat, ada metode tambahan seperti Guru, Ratu, Rogoh, & Sempoyong. Metode ini melibatkan pembagian total neptu dengan angka 4. Hasil sisa pembagian kemudian dilihat pada tabel khusus untuk mengetahui artinya. Contohnya, jika total neptu adalah 27, maka sisa pembagian 27 dengan 4 adalah 3. Angka 3 tersebut memiliki makna tertentu sesuai dengan aturan yang berlaku.

Selain itu, ada juga metode Pancasunda yang mirip dengan metode sebelumnya, hanya saja pembagiannya berbeda. Pembagian dilakukan dengan angka 5, dan hasil sisa pembagian menunjukkan arti tertentu. Misalnya, jika total neptu adalah 26, maka sisa pembagian 26 dengan 5 adalah 1. Angka 1 menandakan bahwa rumah tersebut akan membawa kelancaran rezeki dan keberkahan.

2. Perhitungan Berdasarkan Feng Shui

Feng Shui juga menjadi salah satu metode yang sering digunakan untuk menentukan waktu pindah rumah. Prinsipnya adalah mengetahui bulan kelahiran yang konflik dengan shio kelahiran. Hal ini bertujuan untuk menghindari ketidakseimbangan energi yang bisa memengaruhi keberuntungan penghuni.

Berikut daftar bulan kelahiran yang berlawanan dengan shio:

  • Kambing konflik dengan Kerbau (Januari)
  • Monyet konflik dengan Harimau (Februari)
  • Ayam konflik dengan Kelinci (Maret)
  • Anjing konflik dengan Naga (April)
  • Babi konflik dengan Ular (Mei)
  • Tikus konflik dengan Kuda (Juni)
  • Kerbau konflik dengan Kambing (Juli)
  • Harimau konflik dengan Monyet (Agustus)
  • Kelinci konflik dengan Ayam (September)
  • Naga konflik dengan Anjing (Oktober)
  • Ular konflik dengan Babi (November)
  • Kuda konflik dengan Tikus (Desember)

Dengan mengetahui konflik ini, seseorang bisa memilih bulan yang tidak bertabrakan dengan shio mereka sebagai waktu ideal untuk pindah rumah.

3. Perhitungan Berdasarkan Islam

Metode ketiga yang bisa digunakan adalah perhitungan berdasarkan prinsip Islam. Cara ini cukup sederhana, yaitu dengan melihat posisi rumah baru terhadap arah mata angin. Setiap arah memiliki bulan yang disarankan untuk pindah:

  • Rumah di Timur: Bulan Rajab, Syakban, atau Ramadan
  • Rumah di Barat: Bulan Muharram, Safar, atau Rabiul Awal
  • Rumah di Utara: Bulan Jumadil Awal, Jumadil Akhir, atau Rabiul Akhir
  • Rumah di Selatan: Bulan Syawal, Zulhijah, atau Zulkaidah

Dengan memperhatikan posisi rumah dan bulan yang sesuai, seseorang bisa memilih waktu pindah yang lebih harmonis secara spiritual.

Kesimpulan

Setiap metode memiliki cara dan prinsip sendiri dalam menentukan waktu pindah rumah. Baik itu perhitungan weton, Feng Shui, maupun prinsip Islam, semua bertujuan untuk menciptakan suasana yang nyaman dan penuh keberkahan. Pemilihan waktu yang tepat bisa menjadi langkah awal untuk membangun kehidupan yang lebih baik di tempat tinggal baru.